International Standard Organization
Sabtu, 17 Mei 2014
STANDAR
INTERNASIONAL (ISO)
Pengertian Standar
Standar adalah
kesepakatan-kesepakatan yang telah didokumentasikan yang di dalamnya terdiri
antara lain mengenai spesifikasi-spesifikasi teknis atau kriteria-kriteria yang
akurat yang digunakan sebagai peraturan, petunjuk, atau definisi-definisi
tertentu untuk menjamin suatu barang, produk, proses, atau jasa sesuai dengan
yang telah dinyatakan. Salah satu contohnya
adalah penetapan standar ukuran dan format kartu kredit, atau kartu-kartu pintar
(smart) lainnya yang telah
mengikuti standar internasional ISO dan dapat digunakan di berbagai mesin
anjungan tunai mandiri (ATM) di seluruh dunia, dan banyak contoh-contoh
lainnya. Dengan demikian standar internasional telah membantu kehidupan manusia
menjadi lebih mudah, serta lebih meningkatkan keandalan dan kegunaan barang dan
jasa.
Pengertian ISO
Organisasi Standar Internasional
(ISO) adalah suatu asosiasi global yang terdiri dari badan-badan standardisasi
nasional yang beranggotakan tidak kurang dari 140 negara. ISO merupakan suatu organisasi di luar
pemerintahan (Non-Government Organization/NGO) yang berdiri sejak tahun
1947. Misi dari ISO adalah untuk
mendukung pengembangan standardisasi dan kegiatan-kegiatan terkait lainnya
dengan harapan untuk membantu perdagangan internasional, dan juga untuk
membantu pengembangan kerjasama secara global di bidang ilmu pengetahuan,
teknologi dan kegiatan ekonomi. Kegiatan pokok ISO adalah menghasilkan
kesepakatan-kesepakatan internasional yang kemudian dipublikasikan sebagai
standar internasional.
Nama ISO
Banyak pihak melihat adanya suatu
ketidakcocokan antara nama lengkap International Organization for
Standardization dengan
kependekanya yaitu IOS. ISO, dimana IOS dianggap lebih
tepat. Anggapan itu benar bila penetapan
nama didasarkan pada kependekannya. Yang
sebenarnya, istilah ISO bukan merupakan kependekan, tapi merupakan nama dari
organisasi internasional tersebut. ISO
berasal dari Bahasa Latin (Greek) isos yang mempaunyai arti sama (equal). Awalan kata iso- juga banyak dijumpai
misalnya pada kata isometric, isomer, isonomy, dan
sebagainya.
Dari kata sama (equal) menjadi standar inilah ISO
dipilih sebagai nama organisasi yang mudah untuk dipahami. ISO sebagai nama
organisasi juga dalam rangka menghindari penyingkatan kependekannya bila
diterjemahkan ke dalam bahasa lain dari negara anggota, misalnya IOS dalam
bahasa Inggris, atau OIN (Organisation Internationale de Normalisation) dalam
bahasa Perancis, atau OSI (Organsiasi Standardisasi Internasional) dalam bahasa
Indonesia. Dengan demikian apapun bahasa
yang digunakan, organisasi ini namanya tetap ISO.
Kebutuhan Standar Internasional
Dengan adanya standar-standar yang
belum diharmonisasikan terhadap teknologi yang sama dari beberapa negara atau
wilayah yang berbeda, kiranya dapat berakibat timbulnya semacam technical
barriers to trade (TBT) atau hambatan teknis perdagangan. Industri-industri pengekspor telah lama
merasakan perlunya persetujuan terhadap standar dunia yang dapat membantu
mengatasi hambatan-hambatan tersebut dalam proses perdagangan
internasional. Dari timbulnya
permasalahan inilah awalnya organisasi ISO didirikan.
Standardisasi internasional dibentuk
untuk berbagai teknologi yang mencakup berbagai bidang, antara lain bidang
informasi dan telekomunikasi, tekstil, pengemasan, distribusi barang,
pembangkit energi dan pemanfaatannya, pembuatan kapal, perbankan dan jasa
keuangan, dan masih banyak lagi. Hal ini
akan terus berkembang untuk kepentingan berbagai sektor kegiatan industri pada
masa-masa yang akan datang.
Perkembangan ini diperkirakan semakin pesat antara
lain karena hal-hal sebagai berikut :
·
Kemajuan dalam perdagangan bebas di seluruh dunia.
·
Penetrasi teknologi antar sektor.
·
Sistem komunikasi di seluruh dunia.
·
Standar global untuk pengembangan teknologi.
·
Pembangunan di negara-negara berkembang.
Standardisasi industri adalah suatu
kenyataan yang diperlukan di dalam suatu sektor industri tertentu bila
mayoritas barang dan jasa yang dihasilkan harus memenuhi suatu standar yang
telah dikenal. Standar seperti ini perlu
disusun dari kesepakatan-kesepakatan melalui konsensus dari semua pihak yang
berperan dalam sektor tersebut, terutama dari pihak produsen, konsumen, dan
seringkali juga pihak pemerintah. Mereka
menyepakati berbagai spesifikasi dan kriteria untuk diaplikasikan secara
konsisten dalam memilih dan mengklasifikasikan barang, sarana produksi, dan
persyaratan dari jasa yang ditawarkan.
Tujuan penyusunan standar adalah
untuk memfasilitasi perdagangan, pertukaran, dan alih teknologi melalui :
- Peningkatan mutu dan kesesuaian produksi pada tingkat harga yang layak
- Peningkatan kesehatan, keamanan dan perlindungan lingkungan, dan pengurangan limbah
- Kesesuaian dan keandalan inter-operasi yang lebih baik dari berbagai komponen untuk menghasilkan barang maupun jasa yang lebih baik
- Penyederhanaan perancangan produk untuk peningkatan keandalan kegunaan barang dan jasa
- Peningkatan efisiensi distribusi produk dan kemudahan pemeliharaannya
Pengguna (konsumen) lebih percaya
pada barang dan jasa yang telah mendapatkan jaminan sesuai dengan standar
internasional. Jaminan terhadap
kesesuaian tersebut dapat diperoleh baik dari pernyataan penghasil barang
maupun melalui pemeriksaan oleh lembaga independen.
Pada intinya, ISO
bertujuan untuk mengharmonisasi standar-standar nasional di masing-masing
negara menjadi satu standar internasional yang sama.
ISO digunakan sebagai: (Rabbit & Bergh, 1994)
ISO digunakan sebagai: (Rabbit & Bergh, 1994)
·
Fondasi dari kegiatan perbaikan yang
kontinu untuk kepuasan pelanggan.
·
Sistem dokumentasi yang benar dari
perusahaan.
·
Cara yang jelas dan sistematik dari
manajemen mutu.
·
Mendapatkan stabilitas dan konsistensi
dalam kegiatan dan sistem.
·
Kerangka kerja yang bagus untuk
perbaikan mutu.
·
Praktek manajemen yang lebih efektif
dengan otoritas dan tanggung jawab yang jelas terhadap orang yang berkaitan
dengan mutu proses dan produk.
·
Pedoman untuk melakukan segala sesuatu
dengan benar di setiap saat.
·
Cara untuk meningkatkan produktivitas,
efisiensi, mutu, dan kemampuan berkompetensi dari perusahaan.
·
Persyaratan untuk melakukan bisnis
internasional.
Seri ISO 9000
Ada berbagai macam seri
dari ISO 9000 yang memiliki standar, pedoman, dan laporan yang terangkum di
dalamnya. Seri ISO 9000 terdiri dari: (Suardi, 2003, p. 33-34)
·
ISO 9000:2000: Dasar dan Kosakata Sistem
Manajemen Mutu
·
ISO 9001:2000: Persyaratan Sistem
Manajemen Mutu
·
ISO 9004:2000: Pedoman untuk Kinerja
Peningkatan Sistem Manajemen Mutu
·
ISO 19011: Pedoman Audit Sistem
Manajemen Mutu dan Lingkungan.
Langkah-Langkah Dalam
Menerapkan ISO 9001:2000
Berikut
ini dapat dilihat langkah-langkah yang diperlukan dalam menerapkan ISO
9001:2000 (Gaspersz, 2001):
·
Tahap
Persiapan
Tahap
persiapan ini meliputi persiapan pembentukan tim pengembangan mutu dan
pelatihan dasar untuk memahami sistem manajemen mutu sesuai standar.
·
Tahap
Pengembangan
Tahap
pengembangan ini melibatkan aktivitas industi atau perusahaan, meninjau semua
dokumentasi yang ada dan mengembangkan sistem mutu dalam organisasi. Pelatihan
yang lebih detil lagi mungkin diperlukan untuk pelatihan karyawan dalam
kunci-kunci pengembangan mutu. Jika industi atau perusahaan berskala cukup
besar, bisa dipertimbangkan untuk menggunakan konsultan eksternal untuk
membantu mempersiapkan sistem manajemen mutu.
·
Tahap
Implementasi
Sistem
manajemen mutu yang telah dikembangkan perlu diimplementasikan dalam proyek
yang sebenarnya untuk selanjutnya dikaji dalam tahap berikutnya.
·
Tahap
Audit
Audit
sistem manajemen mutu dilaksanakan setelah implementasi berjalan untuk jangka
waktu yang telah ditentukan. Tujuan dari audit sistem manajemen mutu adalah
untuk memastikan apakah semua operasional dalam organisasi sudah berjalan
sesuai dengan prosedur.
·
Tahap
Sertifikasi
Tahap
ini meliputi sertifikasi oleh Badan Sertifikasi yang terakreditasi. Setelah
melalui tahap ini, industi atau perusahaan resmi sebagai pemegang sertifikat
ISO.
Sumber :
http://www.dephut.go.id/Halaman/STANDARDISASI_&_LINGKUNGAN_KEHUTANAN/INFO_VI02/V_VI02.htm
http://jurnal-sdm.blogspot.com/2009/07/iso-international-organization-for.html
http://dedeekoputra.blogspot.com/2010/04/standar-iso.html
0 komentar: