• About
  • Parent Page
  • Archives
  • Uncategorized
  • KEWIRAUSAHAAN II

    Rabu, 08 Januari 2014


    Nama   = Nugroho
    Kelas   = 4 ID 05
    NPM   = 35410099

    KEWIRAUSAHAAN II

            Perencanaan adalah proses menentukan bagaimana organisasi bisa mecapai tujuannya. Perencanaan adalan proses menentukan dengan tepat apa yang akan dilakukan oleh organisasi untuk mencapai tujuannya. Istilah resmi dari perencanaan adalah tindakan perkembangan sistematis dari program tindakan yang ditujukan pada pencapaian tujuan bisnis yang telah disepakati dengan proses analisa, evaluasi dan seleksi diantara kesempatan-kesempatan yang diprediksi terlebih dahulu.
                Tujuan perencanaan. Perencanaan organisaional memiliki 2 magsud tujuan yaitu protective dan affirmative. Pengertian tujuan dari perencanaan organisaional itu antara lain yaitu:
    1 .      Protective yang artinya adalah meminimalisasi resiko dengan mengurangi ketidak pastian di sekitar kondisi bisnis dan menjelaskan konsekuensi tindakan menejerial yang berhubungan.
    2 .      Affirmative yang diartikan sebagai cara untuk meningkatkan keberhasilan organisaional
    Disamping itu tujuan dari perencanaan adalah embentuk usaha yang terorganisasi dan terkoordinasi. Tidaka adanya perencanaan biasanya disetai dengan tidak adanya koordinasi dan timbulnya ketidak efisienan. Sedangkan tujuan yang paling mendasar dari suaru perencanaan adalah membantu organisasi mencapai tujuannya.

    Henry Fayol mengemukakan 16 teori pedoman umum ketika mengelola sumber daya. Walaupun pedoman-pedoman tersebut di publikasikan di Inggris pada tahun 1949, garis pedoman tersebutt masih sangan berguna bagi wirausahawan dewasa ini. Teoti-teori tersebut diantaranya yaitu:
    1 .      Menyiapkan dan melaksanakan operasional secara bijaksana.
    2 .      Mengorganisasi faset kemanusiaan dan bahan sehingga konsisten dengan tujuan-tujuan, sumber daya-sumber daya, dan kebutuhan dari persoalan tersebut.
    3 .      Menetapkan wewenang tunggal, kompeten, enerjik, dan menuntun (struktur manajemen formal).
    4 .      Mengkoordinasi semua aktivitas-aktivitas dan usaha-usaha.
    5 .      Merumuskan keputusan yang jelas, berbeda, dan tepat.
    6 .      Menyusun bagi seleksi yang efisien sehingga tiap-tiap departemen dipimpin oleh seorang manajer yang kompeten, enerjik,dan tiap-tiap karyawan ditempatkan pada tempat dimana dia bisa menyumbangkan tenaganyasecara maksimal.
    7.      Mendefinisikan tugas-tugas.
    8.      Mendorong inisiatif dan tanggung jawab.
    9.      Memberikan balas jasa yang adil dan sesuai bagi jasa yang diberikan.
    1 0.  Memfungsikan sanksi terhadap kesalahan dan kekeliruan.
    1 1.  Mempertahankan disiplin.
    1 2.  Menjamin bahwa kepentingan individu konsisten dengan kepentingan umum dari organisasi.
    1 3.  Mengakui adanya satu komando.
    1 4.  Mempromosikan koordinasi bahan dan kemanusiaan.
    1 5.  Melembagakan dan memberlakukan pengawasan.
    1 6.  Menghindari adanya pengaturan , birokrasi (red tape) dan kertas kerja.

    Dalam pembagian tenaga kerja ada berbagai keuntungan dan berbagai kerugian, keuntungan dan kerugiannya terbagi sebagai berikut. Keuntunagn pembagian tenaga kerja antara lain:
    1.      Pekerja berspesialisasi dalam tugas tertentu sehingga keterampilan dalam tugas tertentu meningkat.
    1. Tenaga kerja tidak kehilangan waktu dari satu tugas ke tugas yang lain.
    2. Pekerja memusatkan diri pada satu pekerjaan dan membuat pekerjaan lebih mudah dan efisien.
    3. Pekerja hanya perlu mengetahui bagaimana melaksanakan bagian tugas dan bukan proses keseluruhan produk.
    Kerugian :
    1. Pembagian kerja hanya dipusatkan pada efisiensi dan manfaat ekonomi yang mengabaikan variabel manusia.
    2. Kerja yang terspesialisasi cenderung menjadi sangat membosankan yang akan berakibat tingkat produksi menurun.
    Menurut Chester Barnard akan makin banyak perintah manajer yang diterima dalam jangka panjang jika :
    1. Saluran formal dari komunikasi digunakan oleh manajer dan dikenal semua anggota organisasi
    2. Tiap anggota organisasi telah menerima saluran komunikasi formal melalui mana dia menerima perintah
    3. Lini komunikasi antara manajer bawahan bersifat langsung
    4. Rantai komando yang lengkap
    5. Manajer memiliki keterampilan komunikasi yang memadai
    6. Manajer menggunakan lini komunikasi formal hanya untuk urusan organisasional
    7. Suatu perintah secara otentik memang berasal dari manajer


    0 komentar:

    Posting Komentar