Nama =
Nugroho
Kelas =
4 ID 05
NPM =
35410099
KEWIRAUSAHAAN I
Menurut
etimologi
atau asal kata,
kewirausahaan
berasal dari kata wira dan usaha.
Wira
berarti pejuang, pahlawan, manusia unggul, teladan, berbudi luhur, gagah berani
dan berwatak agung dan usaha berarti
perbuatan amal, bekerja atau berbuat sesuatu. Sehingga wirausaha dapat
diartikan sebagai pejuang atau pahlawan yang berbuat sesuatu. Menurut Kamus
Besar Bahasa Indonesia, wirausaha adalah orang yang pandai atau berbakat
mengenali produk baru, menentukan cara produksi baru, menyusun operasi untuk
mengadakan produk baru, mengatur permodalan operasinya serta memasarkannya.
Kewirausahaan
atau entrepreneurship (berasal dari
bahasa Perancis), yaitu Perantara.
Kewirausahaan
secara umum adalah proses penciptaan sesuatu yang berbeda nilainya dengan
menggunakan usaha dan waktu yang diperlukan, memikul resiko finansial,
psikologi dan sosial yang menyertainya, serta menerima balas jasa moneter dan
kepuasan pribadi. Wirausahawan adalah orang yang merubah nilai sumber daya,
tenaga kerja, bahan dan faktor produksi lainnya menjadi lebih besar daripada
sebelumnya dan juga orang yang melakukan perubahan, inovasi dan cara-cara baru.
Wirausahawan (bahasa Inggris: entrepreneur)
adalah orang yang melakukan aktivitas wirausaha dicirikan dengan pandai atau
berbakat mengenali produk baru, menentukan cara produksi baru, menyusun operasi
untuk pengadaan produk baru, memasarkannya, serta mengatur permodalan
operasinya.
Ada
3 jenis perilaku kewirausahaan. Perilaku-perilaku kewirausahaan tersebut
diantaranya adalah:
1.
Memulai inisiatif. Memulai inisiatif berarti memiliki pola pikir yang luas dan
kreatif serta suatu tekad yang bulat ingin berwirausaha.
2.
Mengorganisasi dan mereorganisasi
mekanisme sosial/ekonomi untuk merubah sumber daya dan situasi dengan cara
praktis. Artinya seorang wirausaha harus mampu merubah semua faktor yang
mempengaruhi dalam kelangsungan usahanya secara praktis untuk menunjang
kelancaran usahanya.
3. Diterimanya resiko dan kegagalan. Seorang
wirausaha juga harus bisa meenerima segala resiko dalam menjalankan usahanya
yaitu suatu kegagalan dalam usahanya.
Beberapa
sikap yang harus dimiliki oleh seorang wirausahawan. Kunci penting seorang
wirausahawan adalah bersikap:
1.
Kreatif, Untuk memenangkan persaingan,
maka seorang wirausahawan harus memiliki daya kreativitas yang tinggi. Daya
kreativitas seharusnya dilandasi dengan cara berfikir yang maju dan penuh
gagasan-gagasan baru yang berbeda dengan yang lainnya.
2.
Inovatif (Inovasi), Useorang
wirausahawan dapat menciptakan ide-ide yang baru, agar dapat memberikan warna
dipasar dan memenangkan persaingan.
3.
Berani mengambil resiko, dan Seorang
wirausahawan harus mengetahui peluang kegagalan untuk memperkecil kegagalan
usaha.
4.
Tidak mudah menyerah. Seorang
wirausahawan tidak mudah meneyerah jika mengalami kegagalan, selalu memperbaiki
dan selalu berusaha memberikan yang terbaik, tidak mudah putus asa dan
menyerah.
Ada
beberapa karakteristik yang harus dimiliki oleh seorang wirausahawan. Karakteristik
wirausahawan yang sukses dengan n Ach tinggi antara lain:
·
Kemampuan inovatif.
·
Toleransi terhadap kemenduaan
(ambiguity).
·
Keinginan untuk berprestasi.
·
Kemampuan perencanaan realistis.
·
Kepemimpinan terorientasi kepada tujuan.
·
Obyektivitas.
·
Tanggung jawab pribadi.
·
Kemampuan beradaptasi.
·
Kemampuan sebagai pengorganisasi dan
administrator.
Ada
tiga kebutuhan dasar yang mempengaruhi pencapaian tujuan ekonomi menurut
McClelland yaitu:
1. Kebutuhan untuk berprestasi (n Ach), adalah
motivasi untuk berprestasi , karena itu karyawan akan berusaha mencapai
prestasi tertingginya, pencapaian tujuan tersebut bersifat realistis tetapi
menantang, dan kemajuan dalam pekerjaan. Karyawan perlu mendapat umpan balik
dari lingkungannya sebagai bentuk pengakuan terhadap prestasinya tersebut.
2. Kebutuhan berafiliasi (n Afill) dan, Kebutuhan
untuk Berafiliasi atau Bersahabat (n-AFI) Kebutuhan akan Afiliasi adalah hasrat
untuk berhubungan antar pribadi yang ramah dan akrab. Individu merefleksikan
keinginan untuk mempunyai hubungan yang erat, kooperatif dan penuh sikap
persahabatan dengan pihak lain. Individu yang mempunyai kebutuhan afiliasi yang
tinggi umumnya berhasil dalam pekerjaan yang memerlukan interaksi sosial yang
tinggi. Mc Clelland mengatakan bahwa kebanyakan orang memiliki kombinasi
karakteristik tersebut, akibatnya akan mempengaruhi perilaku karyawan dalam
bekerja atau mengelola organisasi.
3. Kebutuhan untuk berkuasa (n Pow) Kebutuhan
akan Kekuasaan (n-POW) Kebutuhan akan kekuasaan adalah kebutuhan untuk membuat
orang lain berperilaku dalam suatu cara dimana orang-orang itu tanpa dipaksa
tidak akan berperilaku demikian atau suatu bentuk ekspresi dari individu untuk
mengendalikan dan mempengaruhi orang lain.
Beberapa
Sumber Gagasan pokok bagi wirausahawan baru, berdasarkan produk dan jasa antara lain yaitu:
1.
Kebutuhan akan sumber penemuan.
2.
Hobi atau kesenangan pribadi.
3.
Mengamati kecenderungan-kecenderungan.
4.
Mengamati kekurangan-kekurangan produk
dan jasa yang ada.
5.
Mengapa tidak terdapat ?
6.
Kegunaan lain dari barang-barang biasa.
7. Pemanfaat
produk dari perusahaan lain.
Analisa
Pulang Pokok merupakan suatu teknik untuk menentukan volume penjualan yang harus dicapai, agar tercapai posisi impas /
pulang pokok (perusahaan tidak mendapat laba tapi juga tidak menderita rugi). Analisa
Pulang Pokok adalah proses menghasilkan informasi yang mengikhtisarkan berbagai
tingkat keuntungan dan kerugian yang berkaitan dengan berbagai tingkat produksi.
Unsur dasar analisa pulang pokok diantaranya antara lain:
a. Biaya tetap, adalah biaya yang umumnya
selalu konstan, bahkan di masa sulit. Biaya tetap tidak terpengaruh oleh
perubahan-perubahan dalam aktivitas operasi sampai pada kondisi tertentu,
kondisi dimana sesuai dengan kapasitas yang tersedia.
b.
Biaya variable, adalah biaya yang
umumnya berubah-rubah sesuai dengan volume bisnis. Makin besar volume penjualan
anda, makin besar pula biaya yang harus anda keluarkan. Kalau contoh yang
gampang, biaya bahan baku dan biaya tenaga kerja dalam pembuatan sebuah produk
adalah biaya variabel.
c. Biaya total, adalah biaya dari jumlah
antara biaya tetap dan biaya variabel.
d. Pendapatan total, adalah jumlah uang
yang diterima oleh perusahaan dari aktivitasnya, kebanyakan dari penjualan
produk dan/atau jasa kepada pelanggan.
e.
Keuntungan, adalah jumlah yang didapat
setelah dikurangi biaya-biaya operasional, dengan harga penjualan.
f.
Kerugian, adalah selisih yang didapat
setelah dikurangi biaya-biaya operasional, dengan harga penjualan.
g.
Titik pulang pokok, adalah sebuah titik
dimana biaya atau pengeluaran dan pendapatan adalah seimbang sehingga tidak terdapat
kerugian atau keuntungan.
Bentuk-bentuk
dasar dari suatu kepemilikan badan usaha antara lain dapat bilihat pada
paragraf berikut:
1. Pemilikan
tunggal/perseorangan (Firma)
Perusahaan
perseorangan adalah bentuk bisnis yang dimiliki dan dioperasikan oleh hanya
satu orang dan mengambil segala keputusan dan bertanggungjawab secara pribadi
atas segala hal yang dilakukan oleh perusahaan. Firma adalah perseroan yang
didirikan untuk menjalankan sutau perusahaan di bawah satu nama bersama dimana
peserta-pesertanya langsung dan sendiri-sendiri bertanggung jawab sepenuhnya
kepada pihak ketiga. Dimiliki dan dijalankan oleh 1 orang dan pemilik tidak
perlu membagi laba.
Kelebihan
perusahaan perseorangan:
a.
Mudah dibentuk, murah biaya
pembentukannya dan di banyak negara tidak memerlukan izin pembentukan dari
pemerintah
b.
Keuntungan hanya dinikmati oleh satu
orang yaitu pendiri usaha tersebut.
c.
Pembuatan keputusan dan pengendalian
hanya dilakukan oleh satu orang sehingga orang tersebut benar-benar mengetahui
bisnis yang dijalankannya.
d.
Fleksibel dalam arti manajemen dapat
dengan mudah beraksi terhadap keputusan harian dengan mudah.
e.
Relatif tidak ada kontrol dari
pemerintah sehingga pajak yang harus dibayarkan adalah pajak pribadi bukan
pajak usaha.
Kekurangan perusahaan perseorangan:
a.
Tanggungjawab utang tidak terbatas,
artinya apabila terjadi kewajiban pembayaran maka kewajiban itu harus dipenuhi
dengan menyerahkan seluruh harta perusahaan dan harta pribadi miliknya.
b.
Jarang ada yang bertahan lama, dimana
hal ini dapat saja disebabkan oleh meninggalnya pendiri atau pemilik dari
perusahaan tersebut.
c.
Relatif sulit untuk memperoleh pinjaman
jangka panjang dengan bunga yang rendah.
d.
Relatif bergantung hanya pada pola pikir
satu orang saja apabila orang ini tidak berpengalaman dalam bisnis maka resiko kegagalan
akan sangat besar.
2. Kongsi
Kongsi dapat dirumuskan sebagai sebuah asosiasi dari dua orang atau lebih, yang
bertindak sebagai pemilik bersama dari sebuah bisnis. Ayat- ayat perjanjian
dari kongsi biasanya dirumuskan untuk menentukan sumbangan masing- masing
rekanan kepada bisnis dan peran dari setiap partner didalamnya.
Beberapa
ciri dari kongsi yang membedakan dari bentuk organisasi lain adalah umur yang
terbatas dari kongsi, kewajiban tak terbatas dari salah serang rekanan, pemilikan
bersama dari harta, ikut serta dalam manajemendan pembagian laba dalam kongsi.
a.
Keuntungan- keuntungan dari bentuk
kongsi antara lain adalah sebagai berikut:
Formalitas hukum dan pengeluaran- pengeluaran lebih sedikit ibandingkan dengan
persyaratan- persyaratan dalam pendirian sebuah perseroan.
b.
Para rekanan lebih bermotivasi untuk
menerapkan kemampuan mereka sebaik- baiknya karena mereka ikut mendapatkan
laba.
c. Pada sebuah kongsi sering kali lebih
mudah mendapatkan modal yang lebih besar, dan mempunyai keterampilan yang lebih
luas dibandingkan sebuah pemilikan tunggal.
d. Pengambilan keputusan dalam sebuah
kongsi lebih luwes daripada dalam sebuah perseroan.
Kerugian-kerugian yang diakibatkan dari sebuah
kongsi adalah sebagai berikut:
a.
Harus terdapat kewajiban yang tak
terbatas, paling sedikit bagi seorang rekanan.
b. Kongsi akan berakhir kapan saja seorang
rekanan meninggal atau menginginkan pembubaran kongsi. Namun, kongsi dapat
dilanjutkan atas dasar hak untuk tetap hidup dan kemungkinan pembentukkan
kongsi yang baru.
c. Kongsi relatif lebih sukar untuk
memperoleh modal dlam jumlah besar, terutama untuk pembiayaan jangka panjang, dibandingkan
dengan perseroan.
d. Rekanan merupakan agen bisnis itu dan
tindakkan mereka mengikat rekanan- rekanan lain maupun bisnis itu.
e.
Kepentingan pribadi seorang rekanan
sukar dihapuskan. Mengeluarkan rekanan dengan cara menukar uang itu
sukar, jika telah diatur secara khusus dalam perjanjian kongsi secara tertulis.
3. Perusahaan
Perseroaan
Perseroan
terbatas adalah organisasi bisnis yang memiliki badan hukum resmi yang dimiliki
oleh minimal dua orang dengan tanggung jawab yang hanya berlaku pada perusahaan
tanpa melibatkan harta pribadi atau perseorangan yang ada di dalamnya.
Perseroan terbatas pemilik modal tidak harus memimpin perusahaan, karena dapat
menunjuk orang lain di luar pemilik modal untuk menjadi pimpinan. Untuk
mendirikan perseroan terbatas dibutuhkan sejumlah modal minimal dalam jumlah
tertentu dan berbagai persyaratan lainnya.
Keuntungan-
keuntungan dari bentuk perseroan antara lain adalah sebagai berikut:
a.
Tanggung jawab yang terbatas dari para
pemegang saham terhadap utang-utang perusahaan.
b.
Kelangsunga perusahaan sebagai badan
hokum lebih terjamin.
c.
Memudahkan memindahkan hak milok dengan
menjual saham kepada orang lain Mudah memperoleh tambahan modal untuk
memperluas volume usaha.
d.
Manajemen dan Spesialisasinya
memungkinkan pengelolaan sumber-sumber modal untuk menggunakan secara
efisien.
Kerugian-kerugian dari bentuk perseroan antara lain
adalah sebagai berikut:
a.
Biaya pembentukannya relative tinggi.
b.
Bagi sebagian besar orang PT di anggap
kurang rahasia dalam hal dapur perusahaan Pendirian perusahaan jauh lebih sulit
daripada mendirikan badan usaha lain.
c.
PT merupakan subyek pajak
tersendiri,tidak hanya perusahaan yang terkena pajak,laba bersih yang di
bagikan kepada pemegang saham juga di kenakan pajak sebagai pajak pendapatan.
Definisi
Sumber Daya Manusia adalah individu-individu dalam organisasi kerwirausahaan
yang dapat memberikan kontribusi atau sumbangan yang berharga berupa
peroduktivitas dari posisi yang mereka pegang untuk mencapai tujuan sistem
organisasi kewirausahaan. Langkah-langkah
penyediaan sumber daya manusia :
1.
Perekrutan karyawan.
2.
Seleksi calon karyawan.
3.
Pelatihan karyawan.
4.
Penilaian hasil kerja.
Seleksi
adalah pemilihan individu untuk disewa dari semua individu-individu yang telah
direkrut. Tahap-Tahap Proses Seleksi yaitu:
1.
Penyaringan Pendahuluan dari rekaman,
berkas data, dll
2.
Wawancara Pendahuluan.
3.
Tes Kecerdasan (Intelegence).
4.
Tes Bakat (Aptitude).
5.
Tes Kepribadian (Personality).
6.
Rujukan Prestasi (Performance References).
7.
Wawancara Dianostik.
8.
Pemeriksaan Kesehatan.
9.
Penilaian Pribadi.
Dua
alat yang sering digunakan untuk membantu proses seleksi adalah :
1.
Ujian (testing) sebagai penelitian kualitas sumber daya manusia yang
relevan untuk menjalankan tugas atau jabatan yang tersedia. Dibagi menjadi
empat kategori :
a.
Tes
bakat (aptitude test)
b.
Tes
pencapaian (achievement test)
c.
Tes
minat vokasional (vocational interest
test)
d.
Tes
kepribadian (personality test)
2.
Pusat Penilaian (assesment Center) merupakan suatu program, dan bukannya tempat,
dimana peserta tergabung dalam sejumlah individu dan kelompok latihan yang
dibentuk untuk menstimulasi aktivitas-aktivitas penting pada tingkat dimana
peserta berharap untuk bisa mencapai suatu tingkatan tertentu.